Kamis, 26 Maret 2009

Bertemu Teman Lama


Yup, Introduce my Friend, Fahmi Machda... My High School Buddy...
Dunia ini memang sempit, dan ternyata kalo emang we meant for meet ya meet aja... Tidak nyangka 3 tahunan saya tidak bertemu dengan temen SMAku alladziy murod qolil ini eh dipertemukan kembali. Seneng banget bertemu teman lama...
Kebetulan semingguan yang lalu aku ada test kerja di Surabaya, nginep di kontrakannya temen di UNAIR, Ibnu namanya... dan ternyata roommate-nya si Ibnu ini orang Lumajang, dan ternyata lagi setelah cerita2 mengenai masa lalu tahulah si Ibnu kalo ternyata SMAku adalah di Assalaam Solo. Dan ternyata lagi Ibnu adalah ex-roommate dari Fahmi Machda, ex-roommate-ku ketika kelas 2 SMA di Assalaam sono di Asrama PPSDMS.
Berencanalah kita bertemu, ternyata temenku yang namanya Fahmi ini masih tidak berubah, sebagaimana aku yang kata dia juga tidak berubah. Dan bangga sekali ternyata temenku ini mendpat beasiswa untuk melanjutkan S-2 di King Abdullah University Science & Technology. Oh ya, Satu2nya yang berubah dari temenku ini dia tidak lagi memakai Apple or Macintosh sebagai partner dunia maya-nya...
AKu bersyukur sekali bisa bertemu kembali dengan sahabatku ini, seolah2 aku kembali disadarkan atas apa2 yang seharusnya aku lakukan terkait peran serta kita dalam mewujudkan a better living di dunia ini. Aku juga disadarkan untuk memprioritaskan hal2 yang seharusnya diprioritaskan, sesuatu yang aku seringkali tidak jernih dalam memilih khususnya ketika ada sesuatu yang 'mello' sedang terjadi seperti saat ini. Hmm..

AC DC (Sebuah Curahan Hati)

Sebuah Tulisan yang seharusnya sudah lama di-publish-kan...
Sebelumnya saya ingiin menyampaikan kalau saya tidak terlalu tahu menahu mengenai listrik. Dan kenapa judul tulisan ini ac dc, karena setau saya ac dc adalah hal yang berlawanan. Dan memang yang saya ingin sampaikan disini adalah sesuatu yang setau saya berlawanan, yakni pasif dan aktif yang diejawantahkan melalui kata ditinggalkan dan meninggalkan dan bagaimana efeknya itu kepada seseorang yang disini adalah saya sendiri.
Saat ini saya duduk di semester terakhir, semester 9. (sekarang udah lulus lo) Malah kata orang2 semester ini bukan yang terakhir, tetapi malah injury time… karena memang kalo ngikutin alur semester 7 seharusnya aku sudah bisa lulus. Tetapi gara2 satu dan lain hal, mendaratlah diriku hingga di semester 9… gpp siy, insya Allah plus plusnya dgn 9 semester ini bisa jadi kompensasi. ( Hehe Ngeles…) Semoga aja kompensasi ini bener berguna dikemudian hari…
Tapi saya disini tidak ingin bercerita kuliah saya, tetapi efek dari apa ya… berada di semester terakhir… bagi yang mbaca tulisan ini mungkin masih belum catch the point, Cuma harapannya memang belum catch the point dulu sebelum membaca tulisan ini sampe akhir, hehe
Sebelumnya saya ingin bercerita dulu mengenai akhir ramadhan kemarin dimana dengan mata kepala saya sendiri saya melhat teman kontrakan saya pulang masing2 ke kampung halamannya. Biasa sih sebenarnya, cuma memang pada saat itu yang saya rasakan adalah ramadhan saya bersama temen2 kontrakan yang sangat aku sayangi. Makanya jujur ketika teman2 saya pulang satu persatu yang saya rasakan adalah seperti ada yang menggerogoti hati saya satu satu.. cie melankolis banget ya.. kemaren memang sayalah yang paling terakhir pulang kampung, soalnya saya pengen ngoptimalin 10 hari terakhir hingga habis malam ganjil… meski malam 29 saya tidak full di mesjid karena harus ke tempat kakak unttuk nebeng pulang ke lumajang esok harinya…
Berikutnya pas setelah lebaran saya benar2 mengoptimalkan sangat jarangnya kuliah dengan 3 minggu menikmati libur lebaran, disamping karena ada mbakku dan ponakanku yang lucu dari Kalimantan. Aku ingin mengoptimalkan kebersamaanku bersama mereka, dan pas balik malang bahagia lagi karena bertemu adek2 kontrakan yang sangat saya sayangi dan telah menjadi keluargaku sejak beberapa tahun lalu. Meski kemudian bertemu kembali dengan amanah yang entah kenapa sangat aku rasakan sangat menjadi beban, padahal kalo dipikir2 amanahku tu biasa banget, jauh lebih ringan dari sebelumnya, fyuh…
Nah, sekarang lebaran haji tiba. Aku berencana menikmati lebaran haji di malang, bersama temen2ku dan adek2ku di forstilling, lembaga yang sangat aku cintai di kampus… because this is my last idul adha with them insya Allah… tapi jujur kemaren ketika ibu telepon jadi pengen idul adha di rumah lagi (coz idul adha tahun sebelumnya saya rayakan di lumajang) Cuma setelah takpikir2 lgi, ni saya gak pulang juga pertimbangan skripsi, soalnya kalo back ke lumajang back kesininya lagi pasti butuh scretching dulu… ya udahlah, aku berencana liburan natal nanti mo menikmati di rumah, tidak untuk merayakan natal tentunya, hanya saja natalkan liburannya lama dan target saya sebelum itu skripsi saya harus udah selesai dan saya serahkan ke pak made untuk dikoreksi sama beliau, ya Allah mudahkanlah urusan hambamu…
Dan berbicara tentang ac dc saya jadi mellow lagi ketia tau adik2 kontrakan saya pada pulang kampung buat merayakan idul adaha di kampung halaman masing2… gak enak aja ditinggalin, sedih2 gimana gitu, padahal juga 2 hari lagi insya Allah dah pada blik lagi ke malang, Cuma ya sekali lagi ditinggalan itu gak enak, lebih enak meninggalkan, hehe….
Yah, demikianlah kisah ac dc ditinggal dan meningglkan saya. jelang masa transisi memang gak enak bnget.. semoga kita semua dilancarkan

Dalam rintiknya hujan, 2 hari sebelum Idul Adha 1429 H

Lama gak Nulis...

Lama sekali tidak menulis sesuatu di blog, selama itu juga aku memang tidak menulis apa-apa, ups… tidak juga sih, ada beberapa saja yang aku tulis, tapi bukan tentang aku, blog, dan semacamnya. Selama itu juga aku melewatkan banyak sekali pengalaman berharga yang sebenarnya aku ingin bagi dengan yang lain yang (harapannya) jika dalam pengalaman itu aku berbuat kesalahan orang lain harapannnya tidak melakukan kesalahan yang sama, dan kalau aku berbuat something good dan ada yang mau take something from it, silakan saja sih, selama dilakukan untuk something good juga tentunya.

Dulu aku pernah punya Diary, tiap malam aku hampir selalu menulisinya, bahkan ketika aku di Assalaam di dalam keremangan kamar (karena lampunya dimatikan, dan teman satu bangsal sudah pada tidur dan tentunya kalo aku menyalakan lampu untuk melakukan sesuatu yang sangat personal pasti akan banyak lenguhan2 protes) Jadinya aku terpaksa menulis dalam keramangan (fyuh…) untungnya ada sinar lampu neon dari luar kamar sehingga sedikit-sedikit aku tetap bisa menulisi buku harian, walhasil ketika esok hari takbaca ulang di dalam sinar terang tulisannya bener-bener acak adut (meski biasanya juga not really well juga sih, hehe…)

Ali Bin Abi Thalib seingatku pernah berkata : “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, dengan menulis memang sesuatu akan menjadi terikat, dan abadi, karena itu bisa diturunkan. Manusia mungkin maksimal akan berumur sekitar 60-an hingga 70-an. Cuma, karya-karyanya setauku bisa sangat abadi, kalau itu bisa memberikan peningkatan kualitas diri. Salah satu karya yang dapat menjadi abadi adalah tulisan, karena dengan tulisan orang bisa mengetahui sesuatu, mendapatkan sesuatu, dan menjadi sesuatu.

Senang sekali bukan, apabila kita dapat menjadi seseorang yang bisa memberikan peningkatan kualitas diri bagi seseorang yang lain, karena biasanya secara otomatis akan memberikan peningkatan kualitas diri juga bagi kitanya..
Hm….

9 October 2008 1.17 AM in the bedroom of baiti jannatiy

Untuk Pertama Kalinya…

(Tulisan ini saya copy paste dari blog saya sebelumnya)

Untuk pertama kalinya aku melihat dengan mata kepala sendiri Sinetron Buku Harian Nayla yang dengan menjijikkannya mencontek habis-habisan a Japanese Dorama One Litter Of Tears… Persis buanget… mulai dari adegan, cerita, wes… benar-benar tidak kreatif… aku benar-benar merasa malu melihatnya…
Ceritanya begini, aku sampe lumajang rabu malem sekitar jam 10 kurang. Begitu datang, aku langsung disambut dengan berbagai hidangan yang lezat, mulai dari sate ponorogo sampe tempe yang lezat banget yang ternyata tempenya diberi tepung bumbu Sajiku (bukan promosi, tapi memang lezat banget, apalagi kalo anget, hm… pengen terbang). Habis makan, aku mulai memencet2 remote TV. Berhubung TV di rumah pake TV kabel, makanya channelnya ada 29, salah satu channelnya adalah MNC yang katanya The Indonesian Channel. Di stasiun TV ini semua acara MNC sepertinya ada semua, mulai dari Sinetron sampe seputar Indonesia. Sekitar pukul setengah 12 malam, diputarlah Buku Harian Nayla di stasiun TV tersebut.
Terus terang aku penasaran dengan sinetron ini, katanya sama plek dengan serial 1 litter of tears, sebuah dorama dari jepang. Kebetulan salah seorang temanku her name is : Mbak Emon adalah seseorang pemerhati masalah seperti ini, bahkan karena perhatiannya inilah yang kemudian mengantarkan dia menjadi juara LKTI Seni Nasional, dengan judul LKTI yang cukup provokatif : Plagiarisme Terbuka pada SINETRON Indonesia, Ow God, what a shame sinetron2 kita…
Aku sendiri ketika awal menonton sinetron ini berusaha untuk agak sedikit berbaik sangka, eh… bukan berbaik sangka sih, cuma aku benar-benar sama sekali tidak membayangkan sinetron Buku Harian Nayla (untuk kemudian disingkat BHN) ini benar2 hancur. Kemudian, aku entah kenapa tiba-tiba terpikir film-film seperti The Ring, bukankah itu juga dari Film Jepang ya, The Grudge juga, kemudian Dark Water, Lake House (tapi itu sih bukan plagiat ya, wong kayaknya hollywood semacam membeli lisensi gitu, coz written there : this movie adapted from bla…bla…) Cuma, hm… BHN ini parah banget… Kalo semisal Dark Water, Lake House itu dibuat lagi oleh Hollywood, packagingnya menjadi lebih bagus dari pada aslinya (secara juga teknologi film hollywood mustinya lebih berpengalaman ya…) Sementara sinetron BHN ini mulai dari jalan ceritanya benar-benar tidak dibeda-bedakan sama sekali, udah katanya tertulis di akhir sinetron kalo Sinetron ini adalah Fiktif belaka, nama bla bla bla… tapi entah kenapa kok tidak ada bedanya sama sekali dengan 1 Litter Of tears, boong banget kalo sinetron ini gak plagiat… Mulai dari adegan nyanyi, marah, alur, plek semuanya sama… untuk pertama kalinya aku bener2 merasakan kejijikan yang teramat sangat. Satu yang aku paling bikin nangis malam itu (bukan nangis terharu lho ya…) adalah ketika adegan Nayla yang mau keluar selama2nya dari SMAnya, disitukan teman2nya melepas kepergian Nayla dengan menyanyikan lagu yang dikonduktori Nayla waktu masih sehat, adegannya itu lo, keliatan amatir banget, maksain, keliatan banget adegannya tidak diambil secara sungguh-sungguh. Jauh sekali dengan adegan serupa di 1 Litter of tears. Itu baru satu bagian, belum lagi kalo ketahuan bagian2 yang lain, karena aku nontonnya juga tidak kontinyu karena sambil liat2 lainnya… mungkin aku bakalan benar-benar tidak tau apa yang musti aku katakan seandainya ketika menonton sinetron ini ada orang jepang yang menemaniku. Pasti aku bakal sangat malu. Wong 1 litter of tears itu salah satu Dorama terbaik di Jepang sono, based on true story lagi…
Mungkin sedikit beda ceritanya kalo aku belum nonton 1 litter of tears yang memang2 sangat menyetuh itu. Masalahnya aku udah nonton, belum lagi aku juga orangnya detail, ketika nonton film kalo ada adegan yang kurang jelas, pasti bakal aku ulang sampe aku paham (kalo nonton VCD lo, kalo di bioskop ya mana bisa, makanya aku tidak begitu suka menonton film di bioskop, kurang privacy) Karena kedetailanku menonton 1 litter of tears itulah maka menjadi semakin nyatalah kebobrokan sinetron BHN di mataku. Akting artisnya yang kayak Leony itu, sapa sih namanya… o iya, Chelsea… entah kenapa aku merasa sangat tidak natural. Salah satunya waktu adegan menulis, kenapa ada satu waktu ketika kondisi kesehatannya seharusnya bertambah buruk, si Naylanya dapat menulis dengan lebih kecil dan lebih rapi daripada sebelumnya… beda banget sama 1 litter of tears itu, kontinyu dan bagus, semakin si Aya-nya sakit, tulisannya semakin ancur… baguslah, terlihat dibuat dengan penuh perhitungan dan kesungguhan, tidak seperti BHN.
Entah yang aku sekilas-sekilas nonton itu sudah episode ke berapa, katanya sih, BHN akhir ceritanya sedikit beda dengan 1 litter of tears, kalo 1 litter sad ending tapi sangat penuh hikmah, kalo BHN sih rada2 happy karena Nayla-nya bisa menikah (katanya temenku lo ya, aku sih baru nonton ini). Hm…jadi pengen ngerti BHN mlagiat adegan Aya ketika jatuh dan ngompol, pasti lucu banget deh kalo diplagiat BHN, tapi kira2 diplagiat tidak ya adegan itu…
Sesuai dengan judul tulisan ini, untuk pertama kalinya… aku nonton BHN, sehingga untuk pertama kalinya aku merasakan keprihatinan terhadap sinetron indonesia hingga stadium 4, sebenarnya udah cukup prihatin sih ngeliat sinetron seperti Cinderella dengan bintangnya yang ternyata masih kecil banget dengan bahasa Indo-English-nya… (U know who-lah ya…) yang penuh dengan adegan hiperboliz, lalu ada sinetron Olivia yang katanya mlagiat She’s the man dengan adegan2nya yang kaku dan aneh banget sehingga menjadi sangat tidak masuk akal… yang pada intinya aku melihat sinetron2 itu sangat tidak beridentitas, terlihat sekali kalo asal sinetronnya asal buat (ketimbang gak buat) buat memenuhi target pasar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi menurutku adalah, teryata sinetron-sinetron itu sangat digemari. Buktinya Cinderella jadi sinetron ngetop ya? Trus si pemain utama dengan bahasa Indo-English-nya itu dinobatkan menjadi artis ngetop. Ck ck, trus piye iki?
Mungkin tulisan seperti ini sudah ada yang pernah menulisnya dan saya yakin banyak baget yang sudah menulis keprihatinan seperti ini… but for me, its very first time… apalagi nulis di blog gini… yah, mungkin tulisan ini juga belum menjadi solusi, tapi in the next saya sangat ingin menjadi solusi, dengan apa ? dengan berkarya juga tentunya. Amin… seneng banget sebenarnya sudah banyak karya2 asli indonesia yang mendapat smbutan baik dengan cukup luas, start with Book, such as : Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi,dsb… and i’m very interested to take apart disana, doain ya…
Buat pihak2 yang tersinggung dengan tulisan ini, maaf banget kalo nyinggung, tapi ini memang apa yang aku lihat, dengar, rasakan, dan kemudian curhatkan… Let’s be wise together
Wrote in Lumajang, 22 Desember 2007
07.30-an (Waktu Jamnya Istiqlal)

Blog-ku Terlahir Kembali

Setelah sekian lama tidak ber-blogging ria akhirnya aku kembali nge-blog. Ada aja alasan yang gak bikin aku nge-blog. Tapi the biggest reason aku gak nge-blog ya karena akunya aja yang kurang menekatkan diri untuk spare my time to blog. Nurutin aktivitas yang bikin cancel blog emang selalu ada... Tapi mulai sekarang aku bertekad a will always blogging... Insya Allah...
Berbicara mengenai my very own blog, at least aku punya 3 blog (termasuk yang ini) Dulu pas booming2nya blog kepengen bikin, tapi berhubung anget2 tai ayam ya udah, ketika tainya udah dingin taktinggal. lupa alamat blognya apa, lupa juga pasword, dll-nya... habis itu bikin blog di Friendster... cuma ya my last posting April 2008. It's almost a year !!!!
Berbicara kenapa aku pengen nge-blog ada 3 alasan setidaknya kenapa aku harus ngeblog :
1. Nge-Blog itu Keren (What a reason...)
Minimal kita seolah2 punya kayak website pribadi yang isinya all about us. Mirip2 artis gitulah... kita bisa share our mind disini dan anyone can explore it too (Kalo ada yang mau)
2. Berbagi pemikiran
Nyambung dari nomer 1, dengan berbagi tulisan disini kita bebas berekspresi dan membuat tulisan2 sakkarepe kita sendiri. Semua orang bisa comment, dan seneng sekali kalo ada comment yang masuk :-)
3. TUntutan Zaman
Di era IT kayak gini sepertinya blog bakal jadi sebuah kebutuhan minimal buat eksistensi diri.
Oke, that's all... all i have to do now is import some of my writing from the previous blog. Bagi kamu yang secara ajaib baca tulisan ini, selamat menikmati blog ini...