(Tulisan ini saya copy paste dari blog saya sebelumnya)
Untuk pertama kalinya aku melihat dengan mata kepala sendiri Sinetron Buku Harian Nayla yang dengan menjijikkannya mencontek habis-habisan a Japanese Dorama One Litter Of Tears… Persis buanget… mulai dari adegan, cerita, wes… benar-benar tidak kreatif… aku benar-benar merasa malu melihatnya…
Ceritanya begini, aku sampe lumajang rabu malem sekitar jam 10 kurang. Begitu datang, aku langsung disambut dengan berbagai hidangan yang lezat, mulai dari sate ponorogo sampe tempe yang lezat banget yang ternyata tempenya diberi tepung bumbu Sajiku (bukan promosi, tapi memang lezat banget, apalagi kalo anget, hm… pengen terbang). Habis makan, aku mulai memencet2 remote TV. Berhubung TV di rumah pake TV kabel, makanya channelnya ada 29, salah satu channelnya adalah MNC yang katanya The Indonesian Channel. Di stasiun TV ini semua acara MNC sepertinya ada semua, mulai dari Sinetron sampe seputar Indonesia. Sekitar pukul setengah 12 malam, diputarlah Buku Harian Nayla di stasiun TV tersebut.
Terus terang aku penasaran dengan sinetron ini, katanya sama plek dengan serial 1 litter of tears, sebuah dorama dari jepang. Kebetulan salah seorang temanku her name is : Mbak Emon adalah seseorang pemerhati masalah seperti ini, bahkan karena perhatiannya inilah yang kemudian mengantarkan dia menjadi juara LKTI Seni Nasional, dengan judul LKTI yang cukup provokatif : Plagiarisme Terbuka pada SINETRON Indonesia, Ow God, what a shame sinetron2 kita…
Aku sendiri ketika awal menonton sinetron ini berusaha untuk agak sedikit berbaik sangka, eh… bukan berbaik sangka sih, cuma aku benar-benar sama sekali tidak membayangkan sinetron Buku Harian Nayla (untuk kemudian disingkat BHN) ini benar2 hancur. Kemudian, aku entah kenapa tiba-tiba terpikir film-film seperti The Ring, bukankah itu juga dari Film Jepang ya, The Grudge juga, kemudian Dark Water, Lake House (tapi itu sih bukan plagiat ya, wong kayaknya hollywood semacam membeli lisensi gitu, coz written there : this movie adapted from bla…bla…) Cuma, hm… BHN ini parah banget… Kalo semisal Dark Water, Lake House itu dibuat lagi oleh Hollywood, packagingnya menjadi lebih bagus dari pada aslinya (secara juga teknologi film hollywood mustinya lebih berpengalaman ya…) Sementara sinetron BHN ini mulai dari jalan ceritanya benar-benar tidak dibeda-bedakan sama sekali, udah katanya tertulis di akhir sinetron kalo Sinetron ini adalah Fiktif belaka, nama bla bla bla… tapi entah kenapa kok tidak ada bedanya sama sekali dengan 1 Litter Of tears, boong banget kalo sinetron ini gak plagiat… Mulai dari adegan nyanyi, marah, alur, plek semuanya sama… untuk pertama kalinya aku bener2 merasakan kejijikan yang teramat sangat. Satu yang aku paling bikin nangis malam itu (bukan nangis terharu lho ya…) adalah ketika adegan Nayla yang mau keluar selama2nya dari SMAnya, disitukan teman2nya melepas kepergian Nayla dengan menyanyikan lagu yang dikonduktori Nayla waktu masih sehat, adegannya itu lo, keliatan amatir banget, maksain, keliatan banget adegannya tidak diambil secara sungguh-sungguh. Jauh sekali dengan adegan serupa di 1 Litter of tears. Itu baru satu bagian, belum lagi kalo ketahuan bagian2 yang lain, karena aku nontonnya juga tidak kontinyu karena sambil liat2 lainnya… mungkin aku bakalan benar-benar tidak tau apa yang musti aku katakan seandainya ketika menonton sinetron ini ada orang jepang yang menemaniku. Pasti aku bakal sangat malu. Wong 1 litter of tears itu salah satu Dorama terbaik di Jepang sono, based on true story lagi…
Mungkin sedikit beda ceritanya kalo aku belum nonton 1 litter of tears yang memang2 sangat menyetuh itu. Masalahnya aku udah nonton, belum lagi aku juga orangnya detail, ketika nonton film kalo ada adegan yang kurang jelas, pasti bakal aku ulang sampe aku paham (kalo nonton VCD lo, kalo di bioskop ya mana bisa, makanya aku tidak begitu suka menonton film di bioskop, kurang privacy) Karena kedetailanku menonton 1 litter of tears itulah maka menjadi semakin nyatalah kebobrokan sinetron BHN di mataku. Akting artisnya yang kayak Leony itu, sapa sih namanya… o iya, Chelsea… entah kenapa aku merasa sangat tidak natural. Salah satunya waktu adegan menulis, kenapa ada satu waktu ketika kondisi kesehatannya seharusnya bertambah buruk, si Naylanya dapat menulis dengan lebih kecil dan lebih rapi daripada sebelumnya… beda banget sama 1 litter of tears itu, kontinyu dan bagus, semakin si Aya-nya sakit, tulisannya semakin ancur… baguslah, terlihat dibuat dengan penuh perhitungan dan kesungguhan, tidak seperti BHN.
Entah yang aku sekilas-sekilas nonton itu sudah episode ke berapa, katanya sih, BHN akhir ceritanya sedikit beda dengan 1 litter of tears, kalo 1 litter sad ending tapi sangat penuh hikmah, kalo BHN sih rada2 happy karena Nayla-nya bisa menikah (katanya temenku lo ya, aku sih baru nonton ini). Hm…jadi pengen ngerti BHN mlagiat adegan Aya ketika jatuh dan ngompol, pasti lucu banget deh kalo diplagiat BHN, tapi kira2 diplagiat tidak ya adegan itu…
Sesuai dengan judul tulisan ini, untuk pertama kalinya… aku nonton BHN, sehingga untuk pertama kalinya aku merasakan keprihatinan terhadap sinetron indonesia hingga stadium 4, sebenarnya udah cukup prihatin sih ngeliat sinetron seperti Cinderella dengan bintangnya yang ternyata masih kecil banget dengan bahasa Indo-English-nya… (U know who-lah ya…) yang penuh dengan adegan hiperboliz, lalu ada sinetron Olivia yang katanya mlagiat She’s the man dengan adegan2nya yang kaku dan aneh banget sehingga menjadi sangat tidak masuk akal… yang pada intinya aku melihat sinetron2 itu sangat tidak beridentitas, terlihat sekali kalo asal sinetronnya asal buat (ketimbang gak buat) buat memenuhi target pasar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi menurutku adalah, teryata sinetron-sinetron itu sangat digemari. Buktinya Cinderella jadi sinetron ngetop ya? Trus si pemain utama dengan bahasa Indo-English-nya itu dinobatkan menjadi artis ngetop. Ck ck, trus piye iki?
Mungkin tulisan seperti ini sudah ada yang pernah menulisnya dan saya yakin banyak baget yang sudah menulis keprihatinan seperti ini… but for me, its very first time… apalagi nulis di blog gini… yah, mungkin tulisan ini juga belum menjadi solusi, tapi in the next saya sangat ingin menjadi solusi, dengan apa ? dengan berkarya juga tentunya. Amin… seneng banget sebenarnya sudah banyak karya2 asli indonesia yang mendapat smbutan baik dengan cukup luas, start with Book, such as : Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi,dsb… and i’m very interested to take apart disana, doain ya…
Buat pihak2 yang tersinggung dengan tulisan ini, maaf banget kalo nyinggung, tapi ini memang apa yang aku lihat, dengar, rasakan, dan kemudian curhatkan… Let’s be wise together
Wrote in Lumajang, 22 Desember 2007
07.30-an (Waktu Jamnya Istiqlal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar