Selasa, 29 September 2009

Semoga Miyabi tak jadi ke Indonesia

“Atas nama Seni & Kebebasan”

Cuih, saya benar2 muak dengan kata2 itu... secara kata sih mungkin tidak ada masalah, Cuma secara pemakaian setauku kata2 ini digunakan sebagai tameng untuk meng-cover sebuah pornografi & pornoaksi. Masih teringat di kepala saya ketika kata2 ini dijadikan dalih saat ada heboh foto telanjang Anjasmara oleh (kalo gak salah) Darwis Triadi fotografernya. Saat itu Anjasmara dan model cewek yang saya lupa namanya berfoto dengan tema Adam & Hawa. Pikiran mereka Adam & Hawa sebagai the first human of the universe, datang ke bumi dalam keadaan telanjang sebagaimana memang banyak lukisan bertema Adam & Hawa yang memang digambarkan dalam keadaan telanjang. Jadinya karena saat itu Anjas & sang model cewek memerankan Adam & Hawa, ya jadinya mereka telanjang…

Well, it’s several years ago… yang deket2 mungkin ya heboh RUU APP yang ditentang pelaku seni dengan dalih seni & kebebasan bakal terkekang, atau yang lebih ekstrim menggiring bangsa & Negara ini dipaksa untuk mengikuti ajaran agama tertentu which is of course Islam maksudnya… bahkan sampe ada seorang ustadz pendukung RUU APP didatangi oleh sekelompok orang entah itu simpatisan atau sekedar kader dari Partai yang menolak RUU APP di DPR. sekelompok orang ini berkata dengan emosi pada ustadz itu apa dia dengan RUU APP yang didukungnya pengen menjilbabi wanita-wanita di Indonesia, ketika ditanya oleh ustadz itu apa mereka sudah membaca RUU-nya, dengan gugup mereka bilang : Belum. Dengan dalih juga menjaga bhineka tunggal ika RUU APP ini dianggap tidak pas untuk diterapkan di Indonesia, pasalnya ada di Indonesia ini yang memang sampe sekarang memang masih ‘aneh’ baju-nya.

Yang terkini adalah masalah Miyabi yang mo datang ke Indonesia. Sapa sih Miyabi? Entah sayanya yang mungkin kurang wawasan kenusantaraannya ato gimana saya baru tau Miyabi ya pas ada heboh2 dia mo datang ke Indonesia untuk maen film itu. Entah prestasi apa yang dimiliki Miyabi sampe Production House Indonesia membuatkan Film Indonesia yang dibintangi oleh Miyabi. Yang jelas Miyabi tu artis porno Jepang yang penggemarnya di Indonesia banyak. Mungkin itu prestasi yang dimilki, dan pastinya memang itu. Ya untuk memenuhi birahi fans Indonesia Miyabi untuk bisa menikmati bintang pujaannya maen di Film produksi Indonesia. Kan sekarang emang lagi gencar2nya digalakkan gerakan mencintai, memakai, dan menikmati produk Indonesia? Ya sekalian si Miyabi di-indonesia-kan.

Seperti yang dilansir oleh DetikNews, bahwa disitu dikatakan banyak kalangan masyarakat, termasuk para artis dan budayawan menyesalkan larangan yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap kedatangan Miyabi ke Indonesia. Sebab Kedatangan Miyabi bukan bermain film porno melainkan film komedi. Saya gak tau mereka itu orang2 yang kurang berpikir jangka panjang ato memang dasarnya mesum kok berfikirnya jangka pendek & pragmatis abis gitu. Seperti yang dikatakan artis Hengky Kurniawan yang dengan pedenya dia ngaku mengoleksi belasan keeping VCD porno yang dibintangi Miyabi dia berkata begini : “Larangan itu kayaknya tidak tepat. Sebab Miyabi datang ke Indonesia untuk main film komedi bukan film porno. Kenapa harus dilarang?” ato juga yang dikatakan Butet Kertaradjasa yang terlepas saya juga mengagumi beberapa performance beliau di Tipi tapi seinget saya dia juga termasuk yang ada di garis depan penolak RUU APP, dia berkata bahwa Menurutnya film yang akandiperankan oleh Miyabi selagi tidak ada unsur pornografinya untuk apa dilarang. Lagi pula, lanjut Butet, masyarakat tidak bisa menolak kedatangan seseorang atas dasar persepsi atau predikat. Ia juga juga tidak setuju jika kehadiran Miyabi dikait-kaitkan dengan penjagaa moral dan akhlak masyarakat. Sebab tanpa kehadiran Miyabi praktek-praktek amoral di Indonesia sudah banyak terjadi. Dia berkata begini : “Tanpa kehadiran Miyabi moral masyarakat kita sudah banyak yang rusak. Jadi tidak tepat kalau melarang Miyabi datang dengan alasan menjaga moral dan nama baik bangsa,”

Fyuh, yang jelas kedatangan Miyabi tentunya akan membawa Multiplier effect bagi bangsa kita tak peduli filmnya itu film komedi ato film religius sekalipun. Yang pertama, klo skarang mungkin yang tau Miyabi hanya sebatas aktivis pecinta film bokep, setelah Miyabi maen film Indonesia, tentunya banyak orang akan tau mengenai Miyabi. Gak masalah kalo sekedar tau aja, tapi kalo mencari tau lebih lanjut? Sampe kemudian Mencari film2 yang dibintangi oleh Miyabi? Gak masalah lagi kalo MIyabinya itu pemain film2 drama yang inspiring ato film action, masalahnya Miyabi ini bintang Film porno… Apa yang seperti ini gak ada kaitannya dengan moral bangsa? Yah semoga si Production House gak Cuma pengen dapetin duit doang dengan mengesampingkan sesamping-sampingnya permasalahan moralitas bangsa ini. Soalnya saya disamping juga ada rasa bangga dan senang tapi juga miris melihat perkembangan film Indonesia yang semakin gak jelas film2nya… perbanyaklah film2 seperti Laskar Pelangi, Merantau, ato Merah Putih. Kalo mo mendatangkan bintang film luar carilah bintang film yang bisa dijadikan teladan bagi para artis ataupun masyarakat Indonesia, gak Cuma sekedar geulis and populer seperti si Miyabi ini misalnya, dah gitu populernya populer mesum lagi… kalo mo ngedatangin bintang jepang yang cakep sekalian aja ngundang Riyo Mori yang kecantikannya sudah mendapat lisensi sejagat raya…

Yah, semoga perfilman Indonesia semakin berkarakter dan berkualitas yang dapat bersinergi dengan pembangunan moralitas bangsa kita…

Minggu, 30 Agustus 2009

I Dreamed a dream

There was a time, when men were kind
And their voices were soft
And their words were inviting
There was a time, when love was blind
And the world was a song
And the song was exciting
There was a time it all went wrong

I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving

Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung, no wine untasted

But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they turn your hope apart
As they turn your dreams to shame

He slept a summer by my side
He filled my dreams with endless wonder
He took my childhood in his stride
But he was gone when autumn came

And still I dream he'd come to me
That we would live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather

I had a dream my life would be
So different from the hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed

Lagu di atas dinyanyikan Susan Boyle pada waktu British Got Talent, lagu ini ternyata lagu opera judulnya Les Miserables... Di Youtube tampilan operanya dah ditonton 3 juta-an kali, tampilan Susan Boyle-nya lebih dari 30 Juta kali....

Lagu yang sangat Indah, meski sangat sedih...

Sabtu, 29 Agustus 2009

Batiklova Kaos





Batiklova merupakan sebuah produsen clothing yang berdomisili di Malang Jawa Timur yang pada produk2nya selalu bernuansa batik, berikut ini 2 produk perdana Batiklova yang dapat dipesan dan dapat dimiliki oleh untuk dijadikan koleksi anda semuanya.
Harga 45Rbu (Stock terbatas, saat ini tersedia ukuran L dan XL)

Harga 40 Rbu (Stok terbatas, saat ini tersedia ukuran M dan L)
Bagi yang berminat silakan hubungi noor_amrullah@yahoo.com untuk prosedur pemesanan berikutnya... :-)

Totalitas Perjuangan

Pembaca, tulisan ini sudah saya buat sejak dua tahun yang lalu, dan sudah pula pernah dipublish-kan oleh buletin BEM di kampus. Tulisan ini saya posting lagi karena sepertinya di tempat kuliah saya dulu masih banyak orang2 yang kudu baca tulisan ini, kali aja mereka mau mbuka, mengingat buletin yang pernah muat tulisan saya ini pastinya sudah tidak beredar lagi, so... Enjoy...

Kepada Para Mahasiswa Yang Merindukan Kejayaan
Kepada Rakyat yang Kebingungan di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggan Di Lembar sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempertahankan jiwa dan raga untuk negeri tercinta

Ada yang salahkah dengan bait-bait lagu di atas? atau ada yang menyimpangkah pesan-pesan lagu berjudul Totalitas Perjuangan (TP) tersebut ? tentu saja saya menyatakan : TIDAK. Malah, lagu diatas merupakan salah satu lagu favorit saya. Disamping memiliki irama yang bagus, syairnyapun juga sangat luhur, penuh semangat, dan very encourage. Kalau anda tidak percaya, silakan anda dengar sendiri. Lagu ini sering dinyanyikan oleh para mahasiswa, khususnya ketika sedang melakukan aksi. Bagi mereka yang pernah atau malah mungkin sering aksi turun ke jalan, tidak mungkin untuk tidak tahu lagu ini. Demikian pula dengan saya, (meski tidak sering) beberapa kali saya pernah ikut aksi sehingga pernah juga menyanyikan lagu ini di jalan.
Lagu ini juga pernah saya nyanyikan di beberapa kesempatan, salah satunya adalah ketika tahun ke-2 saya di kampus dimana kalau tidak salah saat itu saya sedang ikut Rapat Kerja (Raker) EM UB. Di sela-sela waktu ketika sedang di Sekretariat EM FE-pun, kadang saya juga suka mendengarkan lagu ini melalui Winamp. Lagu yang biasa dinyayikan dengan penuh semangat hingga suara hampir habis pada waktu aksi itu dalam versi Winamp yang suka saya dengar menjadi agak berbeda karena dinyanyikan oleh beberapa orang dengan diiringi gitar akustik. Namun tetap saja lagu itu enak didengar dan cukup mengelorakan.
Maka ketika ada pihak-pihak yang merasa keberatan lagu ini disertakan dan dinyanyikan membuat saya bertanya-tanya sendiri. Ada yang salah-kah dengan lagu ini? Konon, katanya lagu ini bisa dibilang merupakan semacam official song salah satu Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) yang ada di bumi pertiwi ini. (Bagi anda yang belum tahu, dilihat dari lingkup organisasi, organisasi mahasiswa bisa dibedakan menjadi dua : Intra dan Ekstra. Organisasi Intra adalah organisasi yang ada di lingkup internal Universitas, sedangkan organisasi ekstra adalah organisasi yang lingkupnya di luaran universitas). Itulah yang mungkin menyebabkan keberatan dari pihak-pihak tersebut, karena menurut mereka TP adalah lagu milik Organisasi Ekstra maka haram hukumnya untuk memasukkan sesuatu yang berbau ekstra apalagi di momen PK2MABA seperti kemarin.
Well, apa yang saya lakukan kemudian adalah mencoba mencari tahu lebih dalam lagi mengenai Lagu TP tersebut. Mulai dari diskusi hingga browsing Internet saya lakukan untuk mencari tahu apakah tudingan itu benar. Dan dari situ saya kemudian mengetahui bahwa lagu TP tersebut merupakan lagu biasa yang sering dinyanyikan waktu Mahasiswa Aksi atau berdemonstrasi. Lagu ini pertama kali dinyanyikan ketika para mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Tahun 2000 pada saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur). Ada beberapa lagu yang memang suka dinyanyikan oleh Mahasiswa ketika berdemonstrasi, Ada yang berjudul Darah Juang, Berderap dan Melaju, Totalitas Perjuangan, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan untuk menambah semangat mereka ketika melakukan aksi. Totalitas Perjuangan (TP) sendiri kemudian lebih banyak dinyanyikan karena mungkin iramanya yang menurut saya (memang) enak didengar dan semangat disamping liriknya yang juga sangat bagus. Dan kenapa sampai lagu ini dianggap menjadi semacam official song OMEK tertentu karena mungkin lagu ini sering dipakai OMEK tersebut pada waktu mereka aksi. Namun, perlu dijadikan catatan disini bahwa yang suka aksi tidak hanya OMEK, Organisasi Intra-pun juga memakai lagu ini untuk dinyanyikan dalam aksi mereka. Bahkan berdasarkan yang saya lihat di Wikipedia, lagu ini hampir disejajarkan dengan lagu-lagu wajib Mahasiswa di UI karena mungkin seringnya lagu ini dinyanyikan mahasiswa UI waktu berdemonstrasi. Di ITB-pun lagu ini juga menjadi salah satu lagu sakral karena terbukti mampu meng-encourage pendengarnya. Dan berdasarkan pencarian saya di Internet tersebut, tidak satupun ada keterangan yang menerangkan kalau lagu Totalitas Perjuangan (TP) ini memiliki hubungan khusus dengan OMEK manapun.
Anyway, satu hal yang mungkin harus kita jadikan pelajaran di akhir adalah bahwa kita harus benar-benar tahu apa yang kemudian kita sampaikan di kemudian hari. Ada sebuah kata mutiara yang menurut saya cukup bagus untuk menggambarkan hal ini. Kita tidak harus mengatakan semua yang kita tahu, tapi kita harus tahu semua yang kita katakan. Selain itu, terlepas pada peng-investigasi-an lagu TP (atau mungkin lagu perjuangan mahasiswa lain) kalo toh ternyata memang merupakan official song OMEK tertentu, yang jelas lagu ini sudah dinyanyikan oleh para mahasiswa Indonesia di seluruh penjuru nusantara, baik itu intra maupun ekstra. Dan cobalah kita mulai memprioritaskan kepada hal yang bersifat substantif dalam kehidupan kita. Totalitas Perjuangan (TP) memiliki syair dan irama yang bagus, no doubt for that. Lantas pantaskah kemudian kita masih memandang sebelah mata lagu-lagu itu ? lagu-lagu yang memberikan semangat kepada kakak-kakak kita saat berdemonstrasi menuntut keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia ? tidak hanya TP saja, lagu perjuangan mahasiswa yang lain juga demikian. Jangan sampai juga dengan santainya kita memberikan pernyataan dan memberikan tuduhan-tuduhan tertentu yang sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat tanpa terlebih dahulu melalui analisa yang dalam misalkan menyebut kata-kata “KATAKAN HITAM ADALAH HITAM, KATAKAN PUTIH ADALAH PUTIH” adalah jargon dari OMEK tertentu padahal kenyataannya tidaklah demikian. Adakah pula yang salah dengan kata2 “KATAKAN HITAM ADALAH HITAM, KATAKAN PUTIH ADALAH PUTIH” ? Sebuah rangkaian kata2 yang sangat indah dan mengandung makna yang sangat dalam dan berarti tentang bagaimana seharusnya kita dalam berkehidupan.
Sebagai mahasiswa yang seharusnya memiliki intelektualitas tinggi disertai dengan kepemilikan rasa tanggung jawab yang besar, sudah sepatutnya kita untuk mengedepankan etika, rasionalitas, dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, bukan hanya emosi reaksi atas isu sesaat, ataupun ketidak sukaan terhadap mereka yang berbeda dengan diri kita. Analisa yang tajam, rasionalitas, dan keobyektivitasanlah yag seharusnya selalu dikedepankan seorang mahasiswa. Disamping itu terkait lagu-lagu perjuangan mahasiswa itu, ibaratnya sebuah folk song, lagu-lagu itu juga susah dicari akarnya karena terlalu banyak dan beragam orang-orang yang menyanyikannya. Jadi, kalau kita masih saja meributkan permasalahan seperti ini, maka sama saja kita mencari jarum di tumpukan jerami. Ada yang lebih substantif daripada mengurusi hal-hal yang masih tidak jelas seperti itu, toh isi lagunya juga tidak aneh-anehkan ? tidak menghasut suatu golongan atau menyiratkan pengajakan untuk masuk ke kelompok masyarakat tertentu, atau malah ideologi tertentu. Ada pepatah arab yang bagus agar kita selalu mengedepankan hal substantif dan penting, mengutamakan dan mengutarakan sebuah kebaikan daripada meributkan siapa yang membawa kebaikan itu. Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan. Semoga kita semakin cerdas dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga semakin dapat dipertanggung jawabkan apa yang kemudian kita katakan. Ganbatte !!!

Jumat, 17 Juli 2009

A Jobseeker Notes (Catatan Pencari Kerja) : 1

Chapter 1 : Sebuah Awalan

Tidak kerasa udah memasuki bulan ke 6 saya menikmati masa melajang dari status mahasiswa. Ups, bukan menikmati sih, apa ya… mengalami, bukan juga, kalo mengalami itu sepertinya cuma sekedar ngejalanin aja, kagak pake feel macem2, padahal selaku orang melankolis, nge-feel alias merasai itu adalah bagaimana aku menjalani hari2ku (Mungkin menghayati kali ya bahasa pasnya…) Udah 6 bulan pula, terhitung sejak dituliskannya tulisan ini (14/7/09) atau lebih tepatnya 5 bulan 11 hari terhitung dari hari setelah ujian kompre, atau mungkin yang lebih enak diomongin biar kesannya gak lama2 amat, 2 bulan 19 hari terhitung sejak wisuda…

Dulu pas masih kuliah, aku mikir kalo dapet kerja tu gampang, asal gak geblek2 amat n bisa komunikasi ‘n punya kemampuan interpersonal, Bismillah Insya Allah saya dengan pede bisa ngomong saya masuk kualifikasi itu. Cuma ternyata, nyari kerjaan idaman tu susahnya minta ampun. Jadi, nyarinya aja susah apalagi dapatnya. Ya gak? Padahal kalo mau, lowongan akuntansi tu ada dimana-mana. Bahkan bisa dibilang 8 dari 10 lowongan pasti butuh jurusan akuntansi. Cuma entah kenapa nyantol satupun enggak (ya emang nggak ngirim lamaran, gimana nyantolnya?)

Tulisan-tulisan yang kedepannya semoga istiqomah saya bikin ini merupkan refleksi dari perjalanan saya selama ini as a jobseeker. Perjalanan yang sangat tidak menyenangkan, karena nasib kita benar2 ditentukan oleh orang lain. Namanya juga mencari kerja di pemberi kerja, so suka2 yang memberi kerja dong mo dikasih kerja apa kagak. Nyesek ? Iya emang, itulah makanya banyak orang mau jadi bos karena jadi bos itu mulia. Mulia karena bisa ngasih kerja atau setidaknya bisa membuat keputusan orang ini dipekerjakan orang apa tidak. Itulah kenapa banyak yang pengen jadi pembuat keputusan, karena membuat keputusan itu emang enak, asal gak salah aja ngambil keputusannya…

Tulisan ini sengaja saya buat setelah lama banget gak nulis secara panjang lebar. Entah kenapa sejak lulus saya itu jadi gak terlalu suka nulis, padaha tinggal tengkurap, nyalain laptop, dan ngetik… jangankan nulis yang gituan, nulis target2 bulanan yang dulu selalu saya bikin secara rutin aja susahnya minta ampun, mmm… gak sampe minta ampun sih susahnya, Cuma bingung aja mungkin ya… kalo dulu pas masih kuliahkan enak, target ini target itu, kayaknya gampang aja… Cuma kok setelah lulus ini rasanya susah aja. Sebagai bandingan, Target taun 2008 aku ketik rapi dan konkrit sebanyak 3 lembar, tapi di taun 2009 jangankan 3 lembar, 1 lembar aja tulisannya renggang-renggang dan besar-besar. Ini kali ya yang disebut masa transisi. We totally don’t know what will come to us…

Kembali kenapa saya nulis, dengan nulis kita bisa kemudian merefleksi diri kita sendiri. Sebelum saya nulis tulisan ini, saya menulis tulisan yang berisi list apa2 aja yang udah saya kerjakan since 3 Februari 2009. Ternyata cukup banyak juga (meski gak banyak2 amat juga sih), padahal itu not really unplannable lo… Ini mungkin efeknya suka bikin plan, jadi secara gak sadar udah nge-plan sendiri (apalagi kalo di-plan-in, pasti jauh lebih produktif). Makanya saya nulis, coz saya pengen hidup produktif. Terkait dapat tidaknya pekerjaan hidup mungkin memang benar itu di tangan orang lain, tapi produktif ato tidak produktifnya kita itu ya di tangan kita sendiri, betul gak sob? Dengan menulis kita bisa menata kembali hidup kita (setidaknya ini yang terjadi sama saya) Saya ingin kembali menata hidup yang sudah tercarutmarutkan selama ini oleh pencarian kerja dan juga idealisme saya atas pekerjaan yang mungkin pengennya memang selangit so it need more process… bukannya gak boleh punya keinginan selangit, Cuma ya semakin selangit keinginan ya semakin semakin selangit pula prosesnya…

Kembali lagi kenapa saya nulis, karena saya ingin berbagi, minimal buat saya sendiri, mungkin juga buat orang lain pula yang secara gak sengaja ngenet dan membaca tulisan ini karena saya yakin banyak orang yang mengalami seperti saya ato bahkan lebih dari saya…

Kembali lagi kenapa saya nulis, setelah untuk menata hidup, berbagi, harapannya arah mana yng bakal saya tuju bisa saya temukan kemudian. Kata teman saya yang calon trainer, menulis itu merupakan proses inner journey yang dari situ kemudian kita bisa kembali menemukan diri kita, menemukan kembali semangat kita, kemudian menyusun kembali langkah2 kita hingga kemudian kita mampu menjalankan langkah2 kita sebagai hamba Allah yang memiliki kehidupan. Bismillah, semoga tulisan2 saya ini bermanfaat…

Let The Blog begin (again)…

Kamarnya Danang, 10.40 PM July, 14th, 2009

Kamis, 26 Maret 2009

Bertemu Teman Lama


Yup, Introduce my Friend, Fahmi Machda... My High School Buddy...
Dunia ini memang sempit, dan ternyata kalo emang we meant for meet ya meet aja... Tidak nyangka 3 tahunan saya tidak bertemu dengan temen SMAku alladziy murod qolil ini eh dipertemukan kembali. Seneng banget bertemu teman lama...
Kebetulan semingguan yang lalu aku ada test kerja di Surabaya, nginep di kontrakannya temen di UNAIR, Ibnu namanya... dan ternyata roommate-nya si Ibnu ini orang Lumajang, dan ternyata lagi setelah cerita2 mengenai masa lalu tahulah si Ibnu kalo ternyata SMAku adalah di Assalaam Solo. Dan ternyata lagi Ibnu adalah ex-roommate dari Fahmi Machda, ex-roommate-ku ketika kelas 2 SMA di Assalaam sono di Asrama PPSDMS.
Berencanalah kita bertemu, ternyata temenku yang namanya Fahmi ini masih tidak berubah, sebagaimana aku yang kata dia juga tidak berubah. Dan bangga sekali ternyata temenku ini mendpat beasiswa untuk melanjutkan S-2 di King Abdullah University Science & Technology. Oh ya, Satu2nya yang berubah dari temenku ini dia tidak lagi memakai Apple or Macintosh sebagai partner dunia maya-nya...
AKu bersyukur sekali bisa bertemu kembali dengan sahabatku ini, seolah2 aku kembali disadarkan atas apa2 yang seharusnya aku lakukan terkait peran serta kita dalam mewujudkan a better living di dunia ini. Aku juga disadarkan untuk memprioritaskan hal2 yang seharusnya diprioritaskan, sesuatu yang aku seringkali tidak jernih dalam memilih khususnya ketika ada sesuatu yang 'mello' sedang terjadi seperti saat ini. Hmm..

AC DC (Sebuah Curahan Hati)

Sebuah Tulisan yang seharusnya sudah lama di-publish-kan...
Sebelumnya saya ingiin menyampaikan kalau saya tidak terlalu tahu menahu mengenai listrik. Dan kenapa judul tulisan ini ac dc, karena setau saya ac dc adalah hal yang berlawanan. Dan memang yang saya ingin sampaikan disini adalah sesuatu yang setau saya berlawanan, yakni pasif dan aktif yang diejawantahkan melalui kata ditinggalkan dan meninggalkan dan bagaimana efeknya itu kepada seseorang yang disini adalah saya sendiri.
Saat ini saya duduk di semester terakhir, semester 9. (sekarang udah lulus lo) Malah kata orang2 semester ini bukan yang terakhir, tetapi malah injury time… karena memang kalo ngikutin alur semester 7 seharusnya aku sudah bisa lulus. Tetapi gara2 satu dan lain hal, mendaratlah diriku hingga di semester 9… gpp siy, insya Allah plus plusnya dgn 9 semester ini bisa jadi kompensasi. ( Hehe Ngeles…) Semoga aja kompensasi ini bener berguna dikemudian hari…
Tapi saya disini tidak ingin bercerita kuliah saya, tetapi efek dari apa ya… berada di semester terakhir… bagi yang mbaca tulisan ini mungkin masih belum catch the point, Cuma harapannya memang belum catch the point dulu sebelum membaca tulisan ini sampe akhir, hehe
Sebelumnya saya ingin bercerita dulu mengenai akhir ramadhan kemarin dimana dengan mata kepala saya sendiri saya melhat teman kontrakan saya pulang masing2 ke kampung halamannya. Biasa sih sebenarnya, cuma memang pada saat itu yang saya rasakan adalah ramadhan saya bersama temen2 kontrakan yang sangat aku sayangi. Makanya jujur ketika teman2 saya pulang satu persatu yang saya rasakan adalah seperti ada yang menggerogoti hati saya satu satu.. cie melankolis banget ya.. kemaren memang sayalah yang paling terakhir pulang kampung, soalnya saya pengen ngoptimalin 10 hari terakhir hingga habis malam ganjil… meski malam 29 saya tidak full di mesjid karena harus ke tempat kakak unttuk nebeng pulang ke lumajang esok harinya…
Berikutnya pas setelah lebaran saya benar2 mengoptimalkan sangat jarangnya kuliah dengan 3 minggu menikmati libur lebaran, disamping karena ada mbakku dan ponakanku yang lucu dari Kalimantan. Aku ingin mengoptimalkan kebersamaanku bersama mereka, dan pas balik malang bahagia lagi karena bertemu adek2 kontrakan yang sangat saya sayangi dan telah menjadi keluargaku sejak beberapa tahun lalu. Meski kemudian bertemu kembali dengan amanah yang entah kenapa sangat aku rasakan sangat menjadi beban, padahal kalo dipikir2 amanahku tu biasa banget, jauh lebih ringan dari sebelumnya, fyuh…
Nah, sekarang lebaran haji tiba. Aku berencana menikmati lebaran haji di malang, bersama temen2ku dan adek2ku di forstilling, lembaga yang sangat aku cintai di kampus… because this is my last idul adha with them insya Allah… tapi jujur kemaren ketika ibu telepon jadi pengen idul adha di rumah lagi (coz idul adha tahun sebelumnya saya rayakan di lumajang) Cuma setelah takpikir2 lgi, ni saya gak pulang juga pertimbangan skripsi, soalnya kalo back ke lumajang back kesininya lagi pasti butuh scretching dulu… ya udahlah, aku berencana liburan natal nanti mo menikmati di rumah, tidak untuk merayakan natal tentunya, hanya saja natalkan liburannya lama dan target saya sebelum itu skripsi saya harus udah selesai dan saya serahkan ke pak made untuk dikoreksi sama beliau, ya Allah mudahkanlah urusan hambamu…
Dan berbicara tentang ac dc saya jadi mellow lagi ketia tau adik2 kontrakan saya pada pulang kampung buat merayakan idul adaha di kampung halaman masing2… gak enak aja ditinggalin, sedih2 gimana gitu, padahal juga 2 hari lagi insya Allah dah pada blik lagi ke malang, Cuma ya sekali lagi ditinggalan itu gak enak, lebih enak meninggalkan, hehe….
Yah, demikianlah kisah ac dc ditinggal dan meningglkan saya. jelang masa transisi memang gak enak bnget.. semoga kita semua dilancarkan

Dalam rintiknya hujan, 2 hari sebelum Idul Adha 1429 H

Lama gak Nulis...

Lama sekali tidak menulis sesuatu di blog, selama itu juga aku memang tidak menulis apa-apa, ups… tidak juga sih, ada beberapa saja yang aku tulis, tapi bukan tentang aku, blog, dan semacamnya. Selama itu juga aku melewatkan banyak sekali pengalaman berharga yang sebenarnya aku ingin bagi dengan yang lain yang (harapannya) jika dalam pengalaman itu aku berbuat kesalahan orang lain harapannnya tidak melakukan kesalahan yang sama, dan kalau aku berbuat something good dan ada yang mau take something from it, silakan saja sih, selama dilakukan untuk something good juga tentunya.

Dulu aku pernah punya Diary, tiap malam aku hampir selalu menulisinya, bahkan ketika aku di Assalaam di dalam keremangan kamar (karena lampunya dimatikan, dan teman satu bangsal sudah pada tidur dan tentunya kalo aku menyalakan lampu untuk melakukan sesuatu yang sangat personal pasti akan banyak lenguhan2 protes) Jadinya aku terpaksa menulis dalam keramangan (fyuh…) untungnya ada sinar lampu neon dari luar kamar sehingga sedikit-sedikit aku tetap bisa menulisi buku harian, walhasil ketika esok hari takbaca ulang di dalam sinar terang tulisannya bener-bener acak adut (meski biasanya juga not really well juga sih, hehe…)

Ali Bin Abi Thalib seingatku pernah berkata : “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, dengan menulis memang sesuatu akan menjadi terikat, dan abadi, karena itu bisa diturunkan. Manusia mungkin maksimal akan berumur sekitar 60-an hingga 70-an. Cuma, karya-karyanya setauku bisa sangat abadi, kalau itu bisa memberikan peningkatan kualitas diri. Salah satu karya yang dapat menjadi abadi adalah tulisan, karena dengan tulisan orang bisa mengetahui sesuatu, mendapatkan sesuatu, dan menjadi sesuatu.

Senang sekali bukan, apabila kita dapat menjadi seseorang yang bisa memberikan peningkatan kualitas diri bagi seseorang yang lain, karena biasanya secara otomatis akan memberikan peningkatan kualitas diri juga bagi kitanya..
Hm….

9 October 2008 1.17 AM in the bedroom of baiti jannatiy

Untuk Pertama Kalinya…

(Tulisan ini saya copy paste dari blog saya sebelumnya)

Untuk pertama kalinya aku melihat dengan mata kepala sendiri Sinetron Buku Harian Nayla yang dengan menjijikkannya mencontek habis-habisan a Japanese Dorama One Litter Of Tears… Persis buanget… mulai dari adegan, cerita, wes… benar-benar tidak kreatif… aku benar-benar merasa malu melihatnya…
Ceritanya begini, aku sampe lumajang rabu malem sekitar jam 10 kurang. Begitu datang, aku langsung disambut dengan berbagai hidangan yang lezat, mulai dari sate ponorogo sampe tempe yang lezat banget yang ternyata tempenya diberi tepung bumbu Sajiku (bukan promosi, tapi memang lezat banget, apalagi kalo anget, hm… pengen terbang). Habis makan, aku mulai memencet2 remote TV. Berhubung TV di rumah pake TV kabel, makanya channelnya ada 29, salah satu channelnya adalah MNC yang katanya The Indonesian Channel. Di stasiun TV ini semua acara MNC sepertinya ada semua, mulai dari Sinetron sampe seputar Indonesia. Sekitar pukul setengah 12 malam, diputarlah Buku Harian Nayla di stasiun TV tersebut.
Terus terang aku penasaran dengan sinetron ini, katanya sama plek dengan serial 1 litter of tears, sebuah dorama dari jepang. Kebetulan salah seorang temanku her name is : Mbak Emon adalah seseorang pemerhati masalah seperti ini, bahkan karena perhatiannya inilah yang kemudian mengantarkan dia menjadi juara LKTI Seni Nasional, dengan judul LKTI yang cukup provokatif : Plagiarisme Terbuka pada SINETRON Indonesia, Ow God, what a shame sinetron2 kita…
Aku sendiri ketika awal menonton sinetron ini berusaha untuk agak sedikit berbaik sangka, eh… bukan berbaik sangka sih, cuma aku benar-benar sama sekali tidak membayangkan sinetron Buku Harian Nayla (untuk kemudian disingkat BHN) ini benar2 hancur. Kemudian, aku entah kenapa tiba-tiba terpikir film-film seperti The Ring, bukankah itu juga dari Film Jepang ya, The Grudge juga, kemudian Dark Water, Lake House (tapi itu sih bukan plagiat ya, wong kayaknya hollywood semacam membeli lisensi gitu, coz written there : this movie adapted from bla…bla…) Cuma, hm… BHN ini parah banget… Kalo semisal Dark Water, Lake House itu dibuat lagi oleh Hollywood, packagingnya menjadi lebih bagus dari pada aslinya (secara juga teknologi film hollywood mustinya lebih berpengalaman ya…) Sementara sinetron BHN ini mulai dari jalan ceritanya benar-benar tidak dibeda-bedakan sama sekali, udah katanya tertulis di akhir sinetron kalo Sinetron ini adalah Fiktif belaka, nama bla bla bla… tapi entah kenapa kok tidak ada bedanya sama sekali dengan 1 Litter Of tears, boong banget kalo sinetron ini gak plagiat… Mulai dari adegan nyanyi, marah, alur, plek semuanya sama… untuk pertama kalinya aku bener2 merasakan kejijikan yang teramat sangat. Satu yang aku paling bikin nangis malam itu (bukan nangis terharu lho ya…) adalah ketika adegan Nayla yang mau keluar selama2nya dari SMAnya, disitukan teman2nya melepas kepergian Nayla dengan menyanyikan lagu yang dikonduktori Nayla waktu masih sehat, adegannya itu lo, keliatan amatir banget, maksain, keliatan banget adegannya tidak diambil secara sungguh-sungguh. Jauh sekali dengan adegan serupa di 1 Litter of tears. Itu baru satu bagian, belum lagi kalo ketahuan bagian2 yang lain, karena aku nontonnya juga tidak kontinyu karena sambil liat2 lainnya… mungkin aku bakalan benar-benar tidak tau apa yang musti aku katakan seandainya ketika menonton sinetron ini ada orang jepang yang menemaniku. Pasti aku bakal sangat malu. Wong 1 litter of tears itu salah satu Dorama terbaik di Jepang sono, based on true story lagi…
Mungkin sedikit beda ceritanya kalo aku belum nonton 1 litter of tears yang memang2 sangat menyetuh itu. Masalahnya aku udah nonton, belum lagi aku juga orangnya detail, ketika nonton film kalo ada adegan yang kurang jelas, pasti bakal aku ulang sampe aku paham (kalo nonton VCD lo, kalo di bioskop ya mana bisa, makanya aku tidak begitu suka menonton film di bioskop, kurang privacy) Karena kedetailanku menonton 1 litter of tears itulah maka menjadi semakin nyatalah kebobrokan sinetron BHN di mataku. Akting artisnya yang kayak Leony itu, sapa sih namanya… o iya, Chelsea… entah kenapa aku merasa sangat tidak natural. Salah satunya waktu adegan menulis, kenapa ada satu waktu ketika kondisi kesehatannya seharusnya bertambah buruk, si Naylanya dapat menulis dengan lebih kecil dan lebih rapi daripada sebelumnya… beda banget sama 1 litter of tears itu, kontinyu dan bagus, semakin si Aya-nya sakit, tulisannya semakin ancur… baguslah, terlihat dibuat dengan penuh perhitungan dan kesungguhan, tidak seperti BHN.
Entah yang aku sekilas-sekilas nonton itu sudah episode ke berapa, katanya sih, BHN akhir ceritanya sedikit beda dengan 1 litter of tears, kalo 1 litter sad ending tapi sangat penuh hikmah, kalo BHN sih rada2 happy karena Nayla-nya bisa menikah (katanya temenku lo ya, aku sih baru nonton ini). Hm…jadi pengen ngerti BHN mlagiat adegan Aya ketika jatuh dan ngompol, pasti lucu banget deh kalo diplagiat BHN, tapi kira2 diplagiat tidak ya adegan itu…
Sesuai dengan judul tulisan ini, untuk pertama kalinya… aku nonton BHN, sehingga untuk pertama kalinya aku merasakan keprihatinan terhadap sinetron indonesia hingga stadium 4, sebenarnya udah cukup prihatin sih ngeliat sinetron seperti Cinderella dengan bintangnya yang ternyata masih kecil banget dengan bahasa Indo-English-nya… (U know who-lah ya…) yang penuh dengan adegan hiperboliz, lalu ada sinetron Olivia yang katanya mlagiat She’s the man dengan adegan2nya yang kaku dan aneh banget sehingga menjadi sangat tidak masuk akal… yang pada intinya aku melihat sinetron2 itu sangat tidak beridentitas, terlihat sekali kalo asal sinetronnya asal buat (ketimbang gak buat) buat memenuhi target pasar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi menurutku adalah, teryata sinetron-sinetron itu sangat digemari. Buktinya Cinderella jadi sinetron ngetop ya? Trus si pemain utama dengan bahasa Indo-English-nya itu dinobatkan menjadi artis ngetop. Ck ck, trus piye iki?
Mungkin tulisan seperti ini sudah ada yang pernah menulisnya dan saya yakin banyak baget yang sudah menulis keprihatinan seperti ini… but for me, its very first time… apalagi nulis di blog gini… yah, mungkin tulisan ini juga belum menjadi solusi, tapi in the next saya sangat ingin menjadi solusi, dengan apa ? dengan berkarya juga tentunya. Amin… seneng banget sebenarnya sudah banyak karya2 asli indonesia yang mendapat smbutan baik dengan cukup luas, start with Book, such as : Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi,dsb… and i’m very interested to take apart disana, doain ya…
Buat pihak2 yang tersinggung dengan tulisan ini, maaf banget kalo nyinggung, tapi ini memang apa yang aku lihat, dengar, rasakan, dan kemudian curhatkan… Let’s be wise together
Wrote in Lumajang, 22 Desember 2007
07.30-an (Waktu Jamnya Istiqlal)

Blog-ku Terlahir Kembali

Setelah sekian lama tidak ber-blogging ria akhirnya aku kembali nge-blog. Ada aja alasan yang gak bikin aku nge-blog. Tapi the biggest reason aku gak nge-blog ya karena akunya aja yang kurang menekatkan diri untuk spare my time to blog. Nurutin aktivitas yang bikin cancel blog emang selalu ada... Tapi mulai sekarang aku bertekad a will always blogging... Insya Allah...
Berbicara mengenai my very own blog, at least aku punya 3 blog (termasuk yang ini) Dulu pas booming2nya blog kepengen bikin, tapi berhubung anget2 tai ayam ya udah, ketika tainya udah dingin taktinggal. lupa alamat blognya apa, lupa juga pasword, dll-nya... habis itu bikin blog di Friendster... cuma ya my last posting April 2008. It's almost a year !!!!
Berbicara kenapa aku pengen nge-blog ada 3 alasan setidaknya kenapa aku harus ngeblog :
1. Nge-Blog itu Keren (What a reason...)
Minimal kita seolah2 punya kayak website pribadi yang isinya all about us. Mirip2 artis gitulah... kita bisa share our mind disini dan anyone can explore it too (Kalo ada yang mau)
2. Berbagi pemikiran
Nyambung dari nomer 1, dengan berbagi tulisan disini kita bebas berekspresi dan membuat tulisan2 sakkarepe kita sendiri. Semua orang bisa comment, dan seneng sekali kalo ada comment yang masuk :-)
3. TUntutan Zaman
Di era IT kayak gini sepertinya blog bakal jadi sebuah kebutuhan minimal buat eksistensi diri.
Oke, that's all... all i have to do now is import some of my writing from the previous blog. Bagi kamu yang secara ajaib baca tulisan ini, selamat menikmati blog ini...