Minggu, 30 Agustus 2009

I Dreamed a dream

There was a time, when men were kind
And their voices were soft
And their words were inviting
There was a time, when love was blind
And the world was a song
And the song was exciting
There was a time it all went wrong

I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving

Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung, no wine untasted

But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they turn your hope apart
As they turn your dreams to shame

He slept a summer by my side
He filled my dreams with endless wonder
He took my childhood in his stride
But he was gone when autumn came

And still I dream he'd come to me
That we would live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather

I had a dream my life would be
So different from the hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed

Lagu di atas dinyanyikan Susan Boyle pada waktu British Got Talent, lagu ini ternyata lagu opera judulnya Les Miserables... Di Youtube tampilan operanya dah ditonton 3 juta-an kali, tampilan Susan Boyle-nya lebih dari 30 Juta kali....

Lagu yang sangat Indah, meski sangat sedih...

Sabtu, 29 Agustus 2009

Batiklova Kaos





Batiklova merupakan sebuah produsen clothing yang berdomisili di Malang Jawa Timur yang pada produk2nya selalu bernuansa batik, berikut ini 2 produk perdana Batiklova yang dapat dipesan dan dapat dimiliki oleh untuk dijadikan koleksi anda semuanya.
Harga 45Rbu (Stock terbatas, saat ini tersedia ukuran L dan XL)

Harga 40 Rbu (Stok terbatas, saat ini tersedia ukuran M dan L)
Bagi yang berminat silakan hubungi noor_amrullah@yahoo.com untuk prosedur pemesanan berikutnya... :-)

Totalitas Perjuangan

Pembaca, tulisan ini sudah saya buat sejak dua tahun yang lalu, dan sudah pula pernah dipublish-kan oleh buletin BEM di kampus. Tulisan ini saya posting lagi karena sepertinya di tempat kuliah saya dulu masih banyak orang2 yang kudu baca tulisan ini, kali aja mereka mau mbuka, mengingat buletin yang pernah muat tulisan saya ini pastinya sudah tidak beredar lagi, so... Enjoy...

Kepada Para Mahasiswa Yang Merindukan Kejayaan
Kepada Rakyat yang Kebingungan di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggan Di Lembar sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempertahankan jiwa dan raga untuk negeri tercinta

Ada yang salahkah dengan bait-bait lagu di atas? atau ada yang menyimpangkah pesan-pesan lagu berjudul Totalitas Perjuangan (TP) tersebut ? tentu saja saya menyatakan : TIDAK. Malah, lagu diatas merupakan salah satu lagu favorit saya. Disamping memiliki irama yang bagus, syairnyapun juga sangat luhur, penuh semangat, dan very encourage. Kalau anda tidak percaya, silakan anda dengar sendiri. Lagu ini sering dinyanyikan oleh para mahasiswa, khususnya ketika sedang melakukan aksi. Bagi mereka yang pernah atau malah mungkin sering aksi turun ke jalan, tidak mungkin untuk tidak tahu lagu ini. Demikian pula dengan saya, (meski tidak sering) beberapa kali saya pernah ikut aksi sehingga pernah juga menyanyikan lagu ini di jalan.
Lagu ini juga pernah saya nyanyikan di beberapa kesempatan, salah satunya adalah ketika tahun ke-2 saya di kampus dimana kalau tidak salah saat itu saya sedang ikut Rapat Kerja (Raker) EM UB. Di sela-sela waktu ketika sedang di Sekretariat EM FE-pun, kadang saya juga suka mendengarkan lagu ini melalui Winamp. Lagu yang biasa dinyayikan dengan penuh semangat hingga suara hampir habis pada waktu aksi itu dalam versi Winamp yang suka saya dengar menjadi agak berbeda karena dinyanyikan oleh beberapa orang dengan diiringi gitar akustik. Namun tetap saja lagu itu enak didengar dan cukup mengelorakan.
Maka ketika ada pihak-pihak yang merasa keberatan lagu ini disertakan dan dinyanyikan membuat saya bertanya-tanya sendiri. Ada yang salah-kah dengan lagu ini? Konon, katanya lagu ini bisa dibilang merupakan semacam official song salah satu Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) yang ada di bumi pertiwi ini. (Bagi anda yang belum tahu, dilihat dari lingkup organisasi, organisasi mahasiswa bisa dibedakan menjadi dua : Intra dan Ekstra. Organisasi Intra adalah organisasi yang ada di lingkup internal Universitas, sedangkan organisasi ekstra adalah organisasi yang lingkupnya di luaran universitas). Itulah yang mungkin menyebabkan keberatan dari pihak-pihak tersebut, karena menurut mereka TP adalah lagu milik Organisasi Ekstra maka haram hukumnya untuk memasukkan sesuatu yang berbau ekstra apalagi di momen PK2MABA seperti kemarin.
Well, apa yang saya lakukan kemudian adalah mencoba mencari tahu lebih dalam lagi mengenai Lagu TP tersebut. Mulai dari diskusi hingga browsing Internet saya lakukan untuk mencari tahu apakah tudingan itu benar. Dan dari situ saya kemudian mengetahui bahwa lagu TP tersebut merupakan lagu biasa yang sering dinyanyikan waktu Mahasiswa Aksi atau berdemonstrasi. Lagu ini pertama kali dinyanyikan ketika para mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Tahun 2000 pada saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur). Ada beberapa lagu yang memang suka dinyanyikan oleh Mahasiswa ketika berdemonstrasi, Ada yang berjudul Darah Juang, Berderap dan Melaju, Totalitas Perjuangan, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan untuk menambah semangat mereka ketika melakukan aksi. Totalitas Perjuangan (TP) sendiri kemudian lebih banyak dinyanyikan karena mungkin iramanya yang menurut saya (memang) enak didengar dan semangat disamping liriknya yang juga sangat bagus. Dan kenapa sampai lagu ini dianggap menjadi semacam official song OMEK tertentu karena mungkin lagu ini sering dipakai OMEK tersebut pada waktu mereka aksi. Namun, perlu dijadikan catatan disini bahwa yang suka aksi tidak hanya OMEK, Organisasi Intra-pun juga memakai lagu ini untuk dinyanyikan dalam aksi mereka. Bahkan berdasarkan yang saya lihat di Wikipedia, lagu ini hampir disejajarkan dengan lagu-lagu wajib Mahasiswa di UI karena mungkin seringnya lagu ini dinyanyikan mahasiswa UI waktu berdemonstrasi. Di ITB-pun lagu ini juga menjadi salah satu lagu sakral karena terbukti mampu meng-encourage pendengarnya. Dan berdasarkan pencarian saya di Internet tersebut, tidak satupun ada keterangan yang menerangkan kalau lagu Totalitas Perjuangan (TP) ini memiliki hubungan khusus dengan OMEK manapun.
Anyway, satu hal yang mungkin harus kita jadikan pelajaran di akhir adalah bahwa kita harus benar-benar tahu apa yang kemudian kita sampaikan di kemudian hari. Ada sebuah kata mutiara yang menurut saya cukup bagus untuk menggambarkan hal ini. Kita tidak harus mengatakan semua yang kita tahu, tapi kita harus tahu semua yang kita katakan. Selain itu, terlepas pada peng-investigasi-an lagu TP (atau mungkin lagu perjuangan mahasiswa lain) kalo toh ternyata memang merupakan official song OMEK tertentu, yang jelas lagu ini sudah dinyanyikan oleh para mahasiswa Indonesia di seluruh penjuru nusantara, baik itu intra maupun ekstra. Dan cobalah kita mulai memprioritaskan kepada hal yang bersifat substantif dalam kehidupan kita. Totalitas Perjuangan (TP) memiliki syair dan irama yang bagus, no doubt for that. Lantas pantaskah kemudian kita masih memandang sebelah mata lagu-lagu itu ? lagu-lagu yang memberikan semangat kepada kakak-kakak kita saat berdemonstrasi menuntut keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia ? tidak hanya TP saja, lagu perjuangan mahasiswa yang lain juga demikian. Jangan sampai juga dengan santainya kita memberikan pernyataan dan memberikan tuduhan-tuduhan tertentu yang sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat tanpa terlebih dahulu melalui analisa yang dalam misalkan menyebut kata-kata “KATAKAN HITAM ADALAH HITAM, KATAKAN PUTIH ADALAH PUTIH” adalah jargon dari OMEK tertentu padahal kenyataannya tidaklah demikian. Adakah pula yang salah dengan kata2 “KATAKAN HITAM ADALAH HITAM, KATAKAN PUTIH ADALAH PUTIH” ? Sebuah rangkaian kata2 yang sangat indah dan mengandung makna yang sangat dalam dan berarti tentang bagaimana seharusnya kita dalam berkehidupan.
Sebagai mahasiswa yang seharusnya memiliki intelektualitas tinggi disertai dengan kepemilikan rasa tanggung jawab yang besar, sudah sepatutnya kita untuk mengedepankan etika, rasionalitas, dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, bukan hanya emosi reaksi atas isu sesaat, ataupun ketidak sukaan terhadap mereka yang berbeda dengan diri kita. Analisa yang tajam, rasionalitas, dan keobyektivitasanlah yag seharusnya selalu dikedepankan seorang mahasiswa. Disamping itu terkait lagu-lagu perjuangan mahasiswa itu, ibaratnya sebuah folk song, lagu-lagu itu juga susah dicari akarnya karena terlalu banyak dan beragam orang-orang yang menyanyikannya. Jadi, kalau kita masih saja meributkan permasalahan seperti ini, maka sama saja kita mencari jarum di tumpukan jerami. Ada yang lebih substantif daripada mengurusi hal-hal yang masih tidak jelas seperti itu, toh isi lagunya juga tidak aneh-anehkan ? tidak menghasut suatu golongan atau menyiratkan pengajakan untuk masuk ke kelompok masyarakat tertentu, atau malah ideologi tertentu. Ada pepatah arab yang bagus agar kita selalu mengedepankan hal substantif dan penting, mengutamakan dan mengutarakan sebuah kebaikan daripada meributkan siapa yang membawa kebaikan itu. Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan. Semoga kita semakin cerdas dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga semakin dapat dipertanggung jawabkan apa yang kemudian kita katakan. Ganbatte !!!